Bacaan Surah Al Ikhlas Ayat 1-4 Arab dan Artinya beserta dengan tulisan Latinnya. Adalah surah yang ke-112 yang terdiri dari 4 ayat dan terdapat pada Juz ke-30 atau Juz Amma. Surah ini termasuk kedalam golongan surah Makkiyyah karena turun di kota Mekkah. Menjelaskan tentang penggambaran sifat-sifat Allah yang Esa dan menolak segala bentuk penyekutuan terhadap-Nya. Untuk Asbabun Nuzul lihat disini. Hadits Tentang Surah Al Ikhlas Diriwayatkan dari Abu Sa’id bin Al Khudri bahwa Rasulullah bersabda, “Adakah diantara kalian yang tidak mampu membaca sepertiga Alqur’an dalam semalam?” Hal itu memberatkan para sahabat lalu mereka bertanya, “Adakah diantara kami yang mampu melakukannya, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Surah Al Ikhlas adalah sepertiga Alqur’an.” HR Ahmad dan Bukhari Baca juga Surah sebelumnya Al Lahab Surah setelahnya Al Falaq الْإِخْلاَص Al Ikhlas Memurnikan Keesaan Allah. قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ ﴿الإخلاص١ qul huwallaahu ahad 1. Katakanlah Muhammad, “Dialah Allah, Yang Maha Esa, اَللهُ الصَّمَدُ ﴿الإخلاص٢ allaahus shomad 2. Allah tempat meminta segala sesuatu, لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ ﴿الإخلاص٣ lam yalid walam yuulad 3. Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا أَحَدٌۢ ﴿الإخلاص٤ walam yakun lahuu kufuwan ahad 4. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.” Video Murottal Surah Al Ikhlas
2 Al-falaq Pexels. Surat ini merupakan surah ke-113 dalam Alquran. Kata Al-Falaq berarti waktu subuh.Surat makkiyah ini terdiri dari 5 ayat. Di bawah ini adalah surat pendek Juz Amma Arab dan Latinnya yang sedulur harus tahu.
Bacaan Surah Al Lahab Ayat 1-5 Arab dan Artinya beserta dengan tulisan Latinnya. Surah ini mempunyai nama lain Al Massad sabut. Adalah surah yang ke-111, terdiri dari 5 ayat, terdapat pada juz ke-30 atau Juz Amma, dan termasuk kedalam golongan surah Makkiyyah karena turun di kota Mekkah. Menceritakan tentang nasib salah seorang paman Nabi Muhammad saw. yang bernama Abu Lahab beserta istrinya yang diancam dengan siksa neraka. Baca juga Surah sebelumnya An Nasr Surah sesudahnya Al Ikhlas اللَّهَب Al Lahab Gejolak Api تَبَّتْ يَدَآ أَبِىْ لَهَبٍ وَتَبَّ ﴿اللهب١ tabbat yadaa abii lahabiw watab 1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia! مَآ أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَ ﴿اللهب٢ maa aghnaa anhumaa luhuu wamaa kasab 2. Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang ia usahakan. سَيَصْلَىٰ نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ ﴿اللهب٣ sayashlaa naaron dzaata lahab 3. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak neraka. وَامْرَأَتُهٗ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ ﴿اللهب٤ wamroatuhuu hammaa latal hatob 4. Dan begitu pula istrinya, pembawa kayu bakar penyebar fitnah. فِى جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّن مَّسَدٍ ﴿اللهب٥ fii jiidihaa hablum mimmasad 5. Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal. Video Murotal Surah AL Lahab
Dia(Allah) telah mensyariatkan kepadamu agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan
Setiap saat umat Muslim diwajibkan untuk senantiasa berbuat kebajikan, salah satunya adalah dengan membaca ayat-ayat suci Alquran. Juz Amma adalah surat pendek di kitab suci yang sering dibaca saat menunaikan salat. Surat pendek di Alquran ini ada di juz terakhir atau ke-30. Ada setidaknya 37 bacaan surat pendek yang tertulis dalam Bahasa Arab dan juga dilengkapi dengan latinnya. Jika kesulitan membaca dalam Bahasa Arab, disarankan membaca dalam latin. Bahasa latin akan memudahkan Sedulur dalam untuk mengetahui arti serta menghafalkannya. Penasaran ulasan lengkapnya? Simak informasi di bawah ini. BACA JUGA Arti Surat Al Alaq Beserta Bacaan, Isi Kandungan, dan Keistimewan 1. An-nas Pexels Surat pendek dari Juz Amma yang pertama adalah An-nas. Surat ini sering dibaca saat salat pada isya, magrib, ashar, dhuhur, dan subuh. قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ . مَلِكِ النَّاسِ . إِلَهِ النَّاسِ . مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ . الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ . مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ Qul a’uudzu birobbinnaas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khonnaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas, minal jinnati wan naas Artinya Katakanlah “Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara dan menguasai manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan bisikan syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia, dari golongan jin dan manusia. QS. An Nas 1-6. 2. Al-falaq Pexels Surat ini merupakan surah ke-113 dalam Alquran. Kata Al-Falaq berarti waktu subuh. Surat makkiyah ini terdiri dari 5 ayat. Di bawah ini adalah surat pendek Juz Amma Arab dan Latinnya yang sedulur harus tahu. قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ . مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ . وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ . وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ . وَمِنْ شَرِّحَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ Qul a’uudzu birobbil falaq. Min syarri maa kholaq. Wa min syarri ghoosiqin idzaa waqob. Wa min syarrin naffaatsaati fil uqod. Wa min syarri haasidin idzaa hasad Artinya Katakanlah “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki”. QS. Al Falaq 1-5 3. Al-Ikhlas Pexels Dalam Alquran, surah Al-Ikhlas berada di urutan ke-112 dan masuk dalam golongan Surah Makkiyah atau diturunkan di Kota Mekkah. Terdiri dari 4 ayat, isinya menegaskan tentang keesaan Allah serta menolak akan segala bentuk penyekutuan terhadap- Nya. قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ . اللَّهُ الصَّمَدُ . لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ . وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ Qul huwalloohu ahad. Alloohush shomad. Lam yalid walam yuulad. Walam yakul lahuu kufuwan ahad Artinya Katakanlah, “Dialah Allah Yang Mahaesa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” QS. Al Ikhlas 1-4 BACA JUGA Bacaan Surat Al Falaq Lengkap Beserta Arti & Keutamaanya 4. Al-lahab Pexels Berikutnya ada Al-Lahab sebagai surat ke-111 yang terdiri dari 5 ayat dan masuk dalam golongan suratMakkiyah. Arti Al-lahab sendiri memiliki arti sebagai gejolak api. تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ . مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ . سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ . وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ . Tabbat yadaa abii lahabiw watabb. Maa aghnaa anhu maaluhuu wamaa kasab. Sayashlaa naaron dzaata lahab. Wamroatuhuu hammaalatal hathob. Fii jiidihaa hablum mim masad Artinya “Binasalah kedua tangan Abu lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta benda dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan begitu pula istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut”. QS. Al Lahab 1-5 5. An- nasr Pexels Surat ini masuk dalam golongan Madanniyah karena diturunkan ketika Rasullullah hijrah ke Kota Madinah. Arti dari setiap ayatnya adalah meminta pertolongan. إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ . وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا . فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَتَوَّابًا Idzaa jaa-a nashrulloohi wal fath. Waro-aitan naasa yadkhuluuna fii diinillaahi afwaajaa. Fasabbih bihamdi robbika wastaghfirhu innahuu kaana tawwaabaa Artinya “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat”. QS. An Nasr 1-3 BACA JUGA 15 Hukum Bacaan Tajwid Dalam Alquran yang Baik & Contohnya 6. Al-kafirun Pexels Merupakan surah ke-109 di Al-Quran dan terdiri atas 6 ayat serta masuk dalam surat Makkiyah. Surah ini mempunyai makna untuk saling toleran dan menghargai. قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ . لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ . وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ . وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ . وَلَا أَنْتُمْعَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ . لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ Qul yaa ayyuhal kaafiruun, laa a’budu maa ta’buduun. Walaa antum aabiduuna maa a’bud. Wa laa ana aabidum maa abadtum. Wa laa antum aabiduuna maa a’bud. Lakum diinukum waliya diin Artinya Katakanlah, “Hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah pula menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”. QS. Al Kafirun 1-6 7. Al-kautsar Pexels Merupakan salah satu surat pendek dan masuk dalam surat Makkiyah. Surat ini hanya tersusun dari 3 ayat dan paling pendek di Alquran. إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ . فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ . إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ Innaa a’thoinaa kal kautsar. Fasholli lirobbika wanhar. Inna syaani aka huwal abtar Artinya “Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka, dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus”. QS. Al Kautsar 1-3 8. Al-maun Pexels Merupakan surat ke-107 pada Al-Quran dan masuk dalam golongan Makkiyah serta hanya tersusun atas 7 ayat. Kata al-Maun sendiri memiliki arti bantuan penting atau berguna. أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ . فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ . وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ . فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ , الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ . الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ . وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ Aro’aital ladzii yukadzdzibu bid diin. Fadzaalikal ladzii yadu’ul yatiim. Walaa yahudldlu alaa tho’aamil miskiin. Fawailul lil musholliinal ladziina hum an sholaatihim saahuun. Alladziinahum yuroo,uun. Wayamna’uunal maa’uun Artinya Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan menolong dengan barang berguna. QS. Al Maun 1-7 9. Al-quraisy Pexels Al-quraisy ada di urutan surat ke-106 di Alquran. Surah ini tersusun dari 4 ayat serta masuk dalam surah Makkiyah. Kata Quraisy diambil dari Kaum Quraisy yang dipercaya sebagai penjaga Ka’bah. إِيلَافِ قُرَيْشٍ . إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ . فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ . الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآَمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ Li’iilaafi quroisy. Iilaafihim rihlatasy syitaa’i wash shoif. Fal ya’buduu robba haadzal bait. Alladzii ath’amahum min juu’iw wa aamanahum min khouf Artinya “Karena kebiasaan orang-orang Quraisy yaitu kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini Ka’bah. Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan”. QS. Quraisy 1-4 10. Al-fiil Pexels Al-fiil adalah salah satu dari surat ke-105 di Alquran dan tersusun atas lima ayat. Kata ini memiliki arti gajah. أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ . أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ . وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ . تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ . فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ Alam taro kaifa fa’ala robbuka bi-ashhaabil fiil. Alam yaj’al kaidahum fii tadlliil. Wa arsala alaihin thoiron abaabiil. Tarmiihim bihijaarotim min sijjiil. Faja’alahum ka’ashfim ma’kuul Artinya “Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka untuk menghancurkan Ka’bah itu sia-sia? dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu berasal dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan ulat”. QS. Al Fil 1-5 BACA JUGA Al-Quran Surat Al-Hajj Ayat 7, Kepastian Datangnya Kiamat 11. Al-humazah Pexels Ini adalah surah ke-104 dalam Alquran yang terdiri dari 9 ayat serta masuk dalam golongan Makkiyah. وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ . الَّذِي جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُ . يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ . كَلَّا لَيُنْبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ . وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ . نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ . الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ . إِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ . فِي عَمَدٍ مُمَدَّدَةٍ Wailul likulli humazatil lumazah. Alladzii jama’a maalaaw wa’addadah. Yahsabu anna maalahuu akhladah. Kallaa layumbadzanna fil huthomah. Wamaa adrooka mal huthomah. Naarulloohil muuqodah. Allatii taththoli’u alal af’idah. Innahaa alaihim mu’shodah. Fii amadim mumaddadah Artinya “Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya, sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? yaitu api yang disediakan Allah yang dinyalakan, yang membakar sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, sedang mereka itu diikat pada tiang-tiang yang panjang”. QS. Al Humazah 1-9 12. Al-ashr Pexels Adalah Juz Amma surat pendek urutan ke-103 di Alquran ini masuk dalam surah Makkiyah. Surat ini tersusun atas 3 ayat. Kata Ashr berarti waktu atau massa. وَالْعَصْرِ . إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ . إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ Wal ashr. Innal insaana lafii khusr. Illal ladziina aamanuu wa’amilush shoolihaati watawaashou bilhaqqi watawaashou bish shobr Artinya “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”. QS. Al Ashr 1-3 13. At-takatsur Pexels أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ . حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ . كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ . ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ . كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ . لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ . ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ . ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ Alhaakumut takaatsur. Hattaa zurtumul maqoobir. Kallaa saufa ta’lamuun. Tsumma kallaa saufa ta’lamuun. Kallaa lau ta’lamuuna ilmal yaqiin. Latarowunnal jahiim. Tsumma latarowunnahaa ainal yaqiin. Tsumma latus-alunna yauma-idzin anin na’iim Artinya “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui akibat perbuatanmu itu, dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ainul yaqin. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan yang kamu megah-megahkan di dunia itu”. QS. At Takatsur 1-8 14. Al-qari’ah Pexels الْقَارِعَةُ . مَا الْقَارِعَةُ . وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ . يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ . وَتَكُونُ الْجِبَالُكَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ . فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ . فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ . وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ . فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌوَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ . نَارٌ حَامِيَةٌ . Al qoori’ah. Mal qoori’ah. Wa maa adrooka mal qoori’ah. Yauma yakuunun naasu kal faroosyil mabtsuuts. Wa takuunul jibaalu kal ihnil manfuusy. Fa ammaa man tsaqulat mawaaziinuh. Fahuwa fii iisyatir roodliyah. Wa ammaa man khoffat mawaaziinuhu. Fa ummuhuu haawiyah. Wa maa adrooka maahiyah. Naarun haamiyah Artinya Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan kebaikannya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan kebaikannya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? Yaitu api yang sangat panas. QS. Al Qariah 1-11 15. Al-adiyat Pexels وَٱلْعَٰدِيَٰتِ ضَبْحًافَٱلْمُورِيَٰتِ قَدْحًافَٱلْمُغِيرَٰتِ صُبْحًافَأَثَرْنَ بِهِۦ نَقْعًفَوَسَطْنَ بِهِۦ جَمْعًاإِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لِرَبِّهِۦ لَكَنُودٌوَإِنَّهُۥ عَلَىٰ ذَٰلِكَ لَشَهِيدٌوَإِنَّهُۥ لِحُبِّ ٱلْخَيْرِ لَشَدِيدٌ۞ أَفَلَا يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِى ٱلْقُبُوروَحُصِّلَ مَا فِى ٱلصُّدُورإِنَّ رَبَّهُم بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّخَبِيرٌۢ wal-ādiyāti ḍab-ḥā fal-mụriyāti qad-ḥā fal-mugīrāti ṣub-ḥā fa aṡarna bihī naq’ā fa wasaṭna bihī jam’ā innal-insāna lirabbihī lakanụd wa innahụ alā żālika lasyahīd wa innahụ liḥubbil-khairi lasyadīd a fa lā ya’lamu iżā bu’ṡira mā fil-qubụr wa huṣṣila mā fiṣ-ṣudụr inna rabbahum bihim yauma`iżil lakhabīr Artinya Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan kuku kakinya, dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi, maka ia menerbangkan debu, dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh, sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan sendiri keingkarannya dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta. Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur, dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada, sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka. QS Al-Adiyat 1-10 16. Az-zalzalah Pexels بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ إِذَا زُلْزِلَتِ ٱلْأَرْضُ زِلْزَالَهَا. وَأَخْرَجَتِ ٱلْأَرْضُ أَثْقَالَهَا. وَقَالَ ٱلْإِنسَٰنُ مَا لَهَا. يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا. بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَىٰ لَهَا. يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ ٱلنَّاسُ أَشْتَاتًا لِّيُرَوْا۟ أَعْمَٰلَهُمْ. فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ. وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ idzaa zulzilatil ardhu zilzaalahaa. wa-akhrojatil ardhu atsqoolahaa. waqoolal insaanu maa lahaa. yauma-idzin tuhadditsu akhbaarohaa. bi-anna robbaka auhaa lahaa. yaumaidziy yashdurun naasu asytaatal liyuraw a’maalahum. amay ya’mal mitsqoola dzarrotin khoiroy yaroh. wamay ya’mal mitsqoola dzarrotin syarroy yaroh. Artinya “Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya, dan manusia bertanya “Apa yang terjadi dengan bumi ini?” pada hari itu bumi menyampaikan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan yang sedemikian itu kepadanya. Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok1, untuk diperlihatkan kepada mereka balasan semua perbuatannya, Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan sebesar zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. QS. Az-Zalzalah 1-8 17. Al-bayyinah Pexels لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنْفَكِّينَ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ رَسُولٌ مِنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا مُطَهَّرَةً فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ أُولَٰئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَٰئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۖ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ lam yakunillażīna kafarụ min ahlil-kitābi wal-musyrikīna munfakkīna ḥattā ta`tiyahumul-bayyinah rasụlum minallāhi yatlụ ṣuḥufam muṭahharah fīhā kutubung qayyimahdi dalamnya terdapat isi kitab-kitab yang lurus benar. wa mā tafarraqallażīna ụtul-kitāba illā mim ba’di mā jā`at-humul wa mā umirū illā liya’budullāha mukhliṣīna lahud-dīna ḥunafā`a wa yuqīmuṣ-ṣalāta wa yu`tuz-zakāta wa żālika dīnul innallażīna kafarụ min ahlil-kitābi wal-musyrikīna fī nāri jahannama khālidīna fīhā, ulā`ika hum syarrul innallażīna āmanụ wa amiluṣ-ṣāliḥāti ulā`ika hum khairul-bariyyah jazā`uhum inda rabbihim jannātu adnin tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā abadā, raḍiyallāhu an-hum wa raḍụ an-h, żālika liman khasyiya rabbah Artinya “Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik mengatakan bahwa mereka tidak akan meninggalkan agamanya sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata, yaitu seorang Rasul dari Allah Muhammad yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan Alquran, di dalamnya terdapat isi Kitab-kitab yang lurus. Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab kepada mereka melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik akan masuk ke Neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah balasan bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” QS Al Bayinah 1-8 18. Al-alaq Pexels اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِى خَلَقَ خَلَقَ الْإِنْسٰنَ مِنْ عَلَقٍ اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ الَّذِى عَلَّمَ بِالْقَلَمِ عَلَّمَ الْإِنْسٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ كَلَّآ إِنَّ الْإِنْسٰنَ لَيَطْغَىٰٓ أَنْ رَّءَاهُ اسْتَغْنَىٰٓ إِنَّ إِلَىٰ رَبِّكَ الرُّجْعَىٰٓ أَرَءَيْتَ الَّذِى يَنْهَىٰ عَبْدًا إِذَا صَلَّىٰٓ أَرَءَيْتَ إِنْ كَانَ عَلَى الْهُدَىٰٓ أَوْ أَمَرَ بِالتَّقْوَىٰٓ أَرَءَيْتَ إِنْ كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰٓ أَلَمْ يَعْلَمْ بِأَنَّ اللهَ يَرَىٰ كَلَّا لَئِنْ لَّمْ يَنْتَهِ لَنَسْفَعًۢا بِالنَّاصِيَةِ نَاصِيَةٍ كٰذِبَةٍ خَاطِئَةٍ فَلْيَدْعُ نَادِيَهٗ سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَ كَلَّا لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ iqro’ bismirobbikalladzii kholaq kholaqol insaana min alaq iqro’ warobbukal akrom alladzii allama bil qolam allamal insaana maa lam ya’lam kallaa innal insaana layath-ghoo arro-aahus taghnaa inna ilaa robbikar ruj’aa aro-aital ladzii yanhaa abdan idzaa shollaa aro-aita ingkaana alal hudaa au amaro bit taqwaa aro-aita ing kadzdzaba watawallaa alam ya’lam bi annallooha yaroo kallaa la-il lam yantahii lanasfa’am bin naashiyah naashiyating kaadzibatin khooti-ah falyad’u naadiyah sanad’uz zabaaniyah kallaa laa tuthi’hu wasjud waqtarib Artinya “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia Yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. Sekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas apabila melihat dirinya serba cukup. Sungguh, hanya kepada Tuhanmulah tempat kembalimu. Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang, seorang hamba ketika dia melaksanakan shalat, Bagaimana pendapatmu jika dia yang dilarang shalat itu berada di atas kebenaran petunnjuk. atau dia menyuruh bertakwa kepada Allah? Bagaimana pendapatmu jika dia yang melarang itu mendustakan dan berpaling? Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya? Sekali-kali tidak! Sungguh jika dia tidak berhenti berbuat demikian niscaya Kami tarik ubun-ubunnya ke dalam neraka. yaitu ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka. Maka biaarlah dia memanggil golongannya untuk menolongnya. Kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah penyiksa orang-orang yang berdosa, sekali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah serta dekatkanlah dirimu kepada Allah.” QS Al-Alaq 1-18 Demikian penjelasan mengenai kumpulan surat pendek Juz Amma terjemahannya. Semoga bacaan surat pendek di atas dapat meningkatkan ketaqawaan dan keimanan kita kepada Allah SWT. Amin. Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang! Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!
Suratdurat pendek di Juz Amma dapat dihafalkan dan dibaca saat Sholat. Surat-surat pendek di Juz Amma merupakan surat yang terdapat di bagian akhir Al-Quran. 10 Bacaan Surat Pendek di Juz Amma. Baca juga: 12 Surat Pendek Juz Amma yang Mudah Dihafal, Dilengkapi dengan Tulisan Arab dan Latinnya. Surat An-Nas
Contents 1 Catalan Etymology Pronunciation Noun Related terms Further reading 2 Latin Noun Catalan[edit] Etymology[edit] Borrowed from Latin jūdicium, iūdicium. Compare the inherited doublet juí. Pronunciation[edit] Balearic, Central IPAkey / Valencian IPAkey / Audiofile Noun[edit] judici m plural judicis judgment, reason trial appearance at judicial court Related terms[edit] judicial jutge jutjar justícia Further reading[edit] “judici” in Diccionari de la llengua catalana, segona edició, Institut d’Estudis Catalans. Latin[edit] Noun[edit] jūdicī dative singular of jūdex
Pahamial quran juz 2 beserta latinnya Berikut ini adalah surat-surat al Quran beserta jumlah ayat yang. Al Quran Latin Ayat Al Quran Versi TulisanTeks Latin 30 Juz. Cek
Bacaan Al Qur’an Latin Juz 4 diawali surat Ali Imran ayat 92-200 dan selesai pada surat An Nisa’ ayat 1-23. Juz 4 latin ini berjumlah 131 Rahmānir Rahᴉᴉm 92Lan tanālul birra hattā tunfiqū mimmā tuhibbūn; wa mā tunfiqū min syai’in fa innal lāha bihᴉᴉ Alᴉᴉm93Kullut ta’āmi kāna hillal li Banĩ Isrã’ᴉᴉla illā mā harrama Isrã’ᴉᴉlu alā nafsihᴉᴉ min qabli an tunazzalat Tawrāh; qul fātū bit Tawrāti fatlūhã in kuntum sādiqᴉᴉn94Famanif tarā alal lāhilkaziba mim ba’di zālika fa ulã’ika humuz zālimūn95Qul sadaqal lāh; fattabi’ū Millata Ibrāhᴉᴉma Hanᴉᴉfanw wa mā kāna minal musy rikᴉᴉn96Inna awwala Baitinw wudi’a linnāsi lallazᴉᴉ bi Bakkata mubārakanw wa hudal lil ālamᴉᴉn97Fᴉᴉhi Āyātum baiyinātum Maqāmu Ibrāhᴉᴉma wa man dakhalahū kāna āminā; wa lillāhi alan nāsi Hijjul Baiti manis tatā’a ilaihi sabᴉᴉlā; wa man kafara fa innal lāha ghaniyyun anil ālamᴉᴉn98Qul yã Ahlal Kitābi lima takfurūna bi Āyātillāhi wallāhu syahᴉᴉdun alā mā ta’malūn99Qul yã Ahlal Kitābi lima tusuddūna an sabᴉᴉlil lāhi man āmana tabghūnahā iwajanw wa antum syuhadã’; wa mallāhu bighāfilin ammā ta’malūn100Yã ayyuhal lazᴉᴉna āmanū in tutᴉᴉ’ū farᴉᴉqam minal lazᴉᴉna ūtul Kitāba yaruddūkum ba’da ᴉᴉmānikum kāfirᴉᴉn101Wa kaifa takfurūna wa antum tutlā alaikum Āyātul lāhi wa fᴉᴉkum Rasūluh; wa mai ya’tasim billāhi faqad hudiya ilā Sirātim Mustaqᴉᴉm102Yã ayyuhal lazᴉᴉna āmanut taqul lāha haqqa tuqātihᴉᴉ wa lā tamūtunna illā wa antum muslimūn103Wa’tasimū bi Hablil lāhi jamᴉᴉ’anw wa lā tafarraqū; wazkurū ni’matal lāhi alaikum iz kuntum a’dã’an fa allafa baina qulūbikum fa asbah tum bini’matihĩ ikhwānanw wa kuntum alā syafā hufratim minan Nāri fa anqazakum minhā; kazālika yubaiyinul lāhu lakum āyātihᴉᴉ la’allakum tahtadūn104Waltakum minkum ummatuny yad’ūna ilal khairi wa ya’murūna bil ma’rūfi wa yanhawna anil munkar; wa ulã’ika humul muflihūn105Wa lā takūnū kallazᴉᴉna tafarraqū wakhtalafū mim ba’di mā jã’ahumul baiyināt; wa ulã’ika lahum azābun azᴉᴉm106Yawma tabi yaddu wujūhunw wa taswaddu wujūh; fa-ammal lazᴉᴉnas waddat wujū hum akafartum ba’da ᴉᴉmānikum fazūqul azāba bimā kuntum takfurūn107Wa ammal lazᴉᴉna bi yaddat wujūhuhum fafᴉᴉ rahmatil lāhi hum fᴉᴉhā khālidūn108Tilka Āyātul lāhi natlūhā alaika bilhaqq; wa mal lāhu yurᴉᴉdu zulmallil ālamᴉᴉn109Wa lillāhi mā fissamāwāti wa mā fil ard; wa ilal lāhi turja’ul umūr110Kuntum khaira ummatin ukhrijat linnāsi ta’murūna bilma’rūfi wa tanhawna anil munkari wa tu’minūna billāh; wa law āmana Ahlul Kitābi lakāna khairal lahum minhumul mu’minūna wa aksaruhumul fāsiqūn111Lai yadurrūkum illã azanw wa ai yuqātilūkum yuwallūkumul adbāra summa lā yunsarūn112Duribat alaihimuz zillatu aina mā suqifũ illā bihablim minal lāhi wa hablim minan nāsi wa bã’ū bighadabim minallāhi wa duribat alaihimul maskanah; zālika bi-annahum kānū yakfurūna bi Āyātil lāhi wa yaqtulūnal Ambiyã’a bighairi haqq; zālika bimā asaw wa kānū ya’tadūn113Laisū sawã’a; min Ahlil Kitābi ummatun qã’imatuny yatlūna Āyātil lāhi ānã’al laili wa hum yasjudūn114Yu’minūna billāhi wal Yawmil Ākhiri wa ya’murūna bilma’rūfi wa yanhawna anil munkari wa yusāri’ūna fil khairāti wa ulã’ika minas sālihᴉᴉn115Wa mā yaf’alū min khairin falai yukfarūh; wallāhu alᴉᴉmun bilmuttaqᴉᴉn116Innal lazᴉᴉna kafarū lan tughniya anhum amwāluhum wa lã awlāduhum minal lāhi syai’anw wa ulã’ika Asyābun Nār; hum fᴉᴉhā khālidūn117Masalu mā yunfiqūna fᴉᴉ hāzihil hayātid dunyā kamasali rᴉᴉhin fᴉᴉhā sirrun asābat harsa qawmin zalamũ anfusahum fa ahlakath; wa mā zalamahumul lāhu wa lākin anfusahum yazlimūn118Yã ayyuhal lazᴉᴉna āmanū lā tattakhizū bitānatam min dūnikum lā ya’lūnakum khabālanw waddū mā anittum qad badatil baghdã’u min afwāhihim; wa mā tukhfᴉᴉ sudūruhum akbar; qad baiyannā lakumul Āyāti in kuntum ta’qilūn119Hã antum ulã’i tuhibbūnahum wa lā yuhibbūnakum wa tu’minūna bil kitābi kullihᴉᴉ wa izā laqūkum qālũ āmannā wa izā khalaw addū alaikumul anāmila minal ghaiz; qul mūtū bighai zikum; innal lāha alᴉᴉmum bizātis sudūr120In tamsaskum hasanatun tasu’hum wa in tusibkum saiyi’atuny yafrahū bihā wa in tasbirū wa tattaqū lā yad urrukum kaiduhum syai’ā; innal lāha bimā ya’malūna muhᴉᴉt121Wa iz ghadawta min ahlika tubawwi’ul mu’minᴉᴉna maqā’ida lilqitāl; wallāhu samᴉᴉ’un alᴉᴉm122Iz hammat tã’ifatāni minkum an tafsyalā wallāhu waliyyuhumā; wa alal lāhi falyatawakkalil mu’minūn123Wa laqad nasarakumul lāhu bi-Badrinw wa antum azillatun fattaqul lāha la’allakum tasykurūn124Iz taqūlu lilmu’minᴉᴉna alai yakfiyakum ai-yumiddakum Rabbukum bisalāsati ālāfim minal malã’ikati munzalᴉᴉn125Balã; in tasbirū wa tattaqū wa ya’tūkum min fawrihim hāzā yumdidkum Rabbukum bikhamsati ālāfim minal malã’ikati musawwimᴉᴉn126Wa mā ja’alahul lāhu illā busyrā lakum wa litatma’inna qulūbukum bih’ wa man-nasru illā min indilllāhil Azᴉᴉzil Hakᴉᴉm127Laiyaqta’a tarafam minal lazᴉᴉna kafarũ aw yakbitahum fayanqalibū khã’ibᴉᴉn128Laisa laka minal amrisyai’un aw yatūba alaihim aw yu’az zi bahum fa innahum zālimūn129Wa lilāhi mā fissamāwāti wa mā fil-ard; yaghfiru limai-yasyã’u wa yu’azzibu mai-yasyã’; wallāhu Ghafūrur Rahᴉᴉm130Yã ayyuhal lazᴉᴉna āmanū la takulu ribã ad’āfam mudā’afatanw wattaqul lāha la’allakum tuflihūn131Wattaqun Nāral latĩ u’iddat lilkāfirᴉᴉn132Wa atᴉᴉ’ul lāha war Rasūla la’allakum turhamūn133Wa sāri’ũ ilā maghfiratim mir Rabbikum wa Jannatin arduhassamāwātu wal ardu u’iddat lilmuttaqᴉᴉn134Allazᴉᴉna yunfiqūna fissarrã’i waddarrã’i wal kāzimᴉᴉnal ghaiza wal āfᴉᴉna anin-nās; wallāhu yuhibbul muhsinᴉᴉn135Wallazᴉᴉna izā fa’alū fāhisyatan aw zalamũ anfusahum zakarul lāha fastaghfarū lizunūbihim; wa mai yaghfiruz zunūba illal lāhu wa lam yusirrū alā mā fa’alū wa hum ya’lamūn136Ulã’ika jazã’uhum maghfiratum mir Rabbihim wa Jannātun tajrᴉᴉ min tahtihal anhāru khālidᴉᴉna fᴉᴉha; wa ni’ma ajrul āmilᴉᴉn137Qad khalat min qablikum sunanum fasᴉᴉrū fil ardi fanzurū kaifa kāna āqiba tul mukazzibᴉᴉn138Hāzā bayānul linnāsi wa hudanw wa maw’izatul lilmuttaqᴉᴉn139Wa lā tahinū wa lā tahzanū wa antumul a’lawna in kuntum mu’minᴉᴉn140Iny-yamsaskum qarhum faqad massal qawma qarhum misluh; wa tilkal ayyāmu nudāwiluhā bainan nāsi wa liya’lamal lāhul lazᴉᴉna āmanū wa yattakhiza minkum syuhadã’; wallāhu lā yuh ibbuz zālimᴉᴉn141Wa liyumahhisal lāhul lazᴉᴉna āmanū wa yamhaqal kāfirᴉᴉn142Am hasibtum an tadkhulul Jannnata wa lammā ya’lamil lāhul lazᴉᴉna jāhadū minkum wa ya’lamas sābirᴉᴉn143Wa laqad kuntum tamannnawnal mawta min qabli an talqawhu faqad ra aitumūhu wa antum tanzurūn144Wa mā Muhammadun illā Rasūlun qad khalat min qablihir Rusul; afa’im māta aw qutilan qalabtum alã a’qābikum; wa mai yanqalib alā aqibaihi falai yadurral lāha syai’ā; wa sayajzil lāhusy syākirᴉᴉn145Wa mā kāna linafsin an tamūta illā bi iznillāhi kitābam mu’ajjalā; wa mai yurid sawābad dunyā nu’tihᴉᴉ minhā wa mai yurid sawābal Ākhirati nu’tihᴉᴉ minhā; wa sanajzisy syākirᴉᴉn146Wa ka aiyim min Nabiyyin qātala ma’ahū ribbiyyūna kasᴉᴉrun famā wahanū limã Asābahum fᴉᴉ sabᴉᴉlil lāhi wa mā da’ufū wa mas takānū; wallāhu yuhibbus sābirᴉᴉn147Wa mā kāna qawlahum illā an qālū Rabbanagh fir lanā zunūbanā wa isrāfanā fĩ amrinā wa sabbit aqdāmanā wansurnā alal qawmil kāfirᴉᴉn148Fa ātāhumul lāhu sawābad dunyā wa husna sawābil Ākhirah; wallāhu yuhibbul muhsinᴉᴉn149Yã aiyuhal lazᴉᴉna āmanū in tutᴉᴉ’ullazᴉᴉna kafarū yaruddūkum alã a’qābikum fatanqalibū khāsirᴉᴉn150Balil lāhu mawlākum wa Huwa khairun nāsirᴉᴉn151Sanulqᴉᴉ fᴉᴉ qulūbil lazᴉᴉna kafarur ru’ba bimã asyrakū billāhi mā lam yunazzil bihᴉᴉ sultāna wa ma’wahumun Nār; wa bi’sa maswaz zālimᴉᴉn152Wa laqad sadaqakumul lāhu wa’dahũ iz tahussū nahum bi iznihᴉᴉ hattã izā fasyiltum wa tanāza’tum fil amri wa asaitum mim ba’di mã arākum mā tuhibbūn; minkum mai yurᴉᴉdud dunyā wa minkum mai yurᴉᴉdul Ākhirah; summa sarafakum anhum liyabtaliyakum wa laqad afā ankum; wallāhu zū fadlin alal mu’minᴉᴉn153Iz tus’idūna wa lā talwūna alã ahadinw war Rasūlu yad’ūkum fĩ ukhrākum fa asābakum ghammam bighammil likailā tahzanū alā mā fātakum wa lā mã asābakum; wallāhu khabᴉᴉrum bimā ta’malūn154Summa anzala alaikum mim ba’dil ghammi amanatan nu’āsai yaghsyā tã’ ifatam minkum wa tã’ifatun qad ahammat-hum anfusuhum yazunnūna billāhi ghairal haqqi zannal jāhiliyyati yaqūlūna hal lanā minal amri min syai’; qul innal amra kullahū lillāh; yukhfūna fᴉᴉ anfusihim mā lā yubdūna laka yaqūlūna law kāna lanā minal amri syai’ummā qutilnā hāhunā; qul law kuntum fᴉᴉ buyūtikum labarazal lazᴉᴉna kutiba alaihimul qatlu ilā madāji’ihim wa liyabtaliyal lāhu mā fᴉᴉ sudūrikum wa liyumah hisa mā fᴉᴉ qulūbikum; wallāhu alᴉᴉmum bizātis sudūr155Innal lazᴉᴉna tawallaw minkum yawmal taqal jam’āni innamas tazallahumusy Syaitānu biba’di mā kasabū wa laqad afal lāhu anhum; innnal lāha Ghafūrun Halᴉᴉm156Yã ayyuhul lazᴉᴉna āmanū lā takūnū kallazᴉᴉna kafarū wa qālū li ikhwānihim izā darabū fil ardi aw kānū ghuzzal law kānū indanā mā mātū wa mā qutilū liyaj’alal lāhu zālika hasratan fᴉᴉ qulūbihim; wallāhu yuhyᴉᴉ wa yumᴉᴉt; wallāhu bimā ta’malūna Basᴉᴉr157Wa la’in qutiltum fᴉᴉ sabᴉᴉlil lāhi aw muttum lamaghfiratum minal lāhi wa rahmatun khairum mimmā yajma’ūn158Wa la’im muttum aw qutiltum la il allahi tuhsyarūn159Fabimā rahmatim minal lāhi linta lahum wa law kunta fazzan ghalᴉᴉzal qalbi lanfaddū min hawlika fa’afu anhum wastaghfir lahum wa syāwirhum fil amri fa izā azamta fatawakkal alal lāh; innallāha yuhibbul mutawak kilᴉᴉn160Iny-yansurkumul lāhu falā ghāliba lakum wa iny-yakhzulkum faman zal lazᴉᴉ yansurukum min ba’dih; wa alal lāhi falyatawakkalil mu’minūn161Wa mā kāna li Nabiyyin ai yaghull; wa mai yaghlul ya’tibimā ghalla Yawmal Qiyāmah; summa tuwaffā kullu nafsim mā kasabat wa hum lā yuzlamūn162Afamanit taba’a Ridwānal lāhi kamam bã’a bisakhatim minal lāhi wa ma’wāhu Jahannam; wa bi’sal masᴉᴉr163Hum darajātun indal lāh; wallāhu basᴉᴉrum bimā ya’malūn164Laqad mannal lāhu alal mu’minᴉᴉna iz ba’asa fᴉᴉhim Rasūlam min anfusihim yatlū alaihim Āyātihᴉᴉ wa yuzakkᴉᴉhim wa yu’allimu humul Kitāba wal Hikmata wa in kānū min qablu lafᴉᴉ dalālim mubᴉᴉn165Awa lammã asābatkum musᴉᴉbatun qad asabtum mislaihā qultum annā hāzā qul huwa min indi anfusikum; innal lāha alā kulli syai’in Qadᴉᴉr166Wa mā asābakum yawmal taqal jam’āni fabi iznil lāhi wa liya’lamal mu’minᴉᴉn167Wa liya’lamal lazᴉᴉna nāfaqū; wa qᴉᴉla lahum ta’ālaw qātilū fᴉᴉ sabᴉᴉlil lāhi awid fa’ū qālū law na’lamu qitālallat taba’nākum; hum lilkufri yawma’izin aqrabu minhum lil ᴉᴉmān; yaqūlūna bi afwāhihim mā laisa fᴉᴉ qulūbihim; wallāhu a’lamu bimā yaktumūn168Allazᴉᴉna qālū li ikhwānihim wa qa’adū law atā’ūnā mā qutilū; qul fadra’ū’an anfusikumul mawta in kuntum sādiqᴉᴉn169Wa lā tahsabannal lazᴉᴉna qutilū fᴉᴉ sabᴉᴉlillāhi amwāta; bal ahyã’un inda Rabbihim yurzaqūn170Farihᴉᴉna bimã ātā humul lāhu min fadlihᴉᴉ wa yastabsyirūna billazᴉᴉna lam yalhaqū bihim min khalfihim allā khawfun alaihim wa lā hum yahzanūn171Yastabsyirūna bini’matim minal lāhi wa fad linw wa annal lāha lā yudᴉᴉ’u ajral mu’minᴉᴉn172Allazᴉᴉnas tajābū lil lāhi war Rasūli mim ba’di mã asābahumulqarh; lillazᴉᴉna ahsanū minhum wattaqaw ajrun azᴉᴉm173Allazᴉᴉna qāla lahumun nāsu innan nāsa qad jama’ū lakum fakhsyawhum fazādahum emānanw wa qālū hasbunal lāhu wa ni’malwakᴉᴉl174Fanqalabū bini’matim minal lāhi wa fadlil lam yamsasyum sũ’unw wattaba’ū ridwānal lāh; wallāhu zū fadlin azᴉᴉm175Innamā zālikumusy Syaitānu yukhawwifu awliyã’ahū falā takhāfūhum wa khāfūni in kuntum mu’minᴉᴉn176Wa lā yahzunkal lazᴉᴉna yusāri’ūna fil Kufr; innahum lai yadurrul lāha syai’ā; yurᴉᴉdul lāhu allā yaj’ala lahum hazzan fil Ākhirati wa lahum azābun azᴉᴉm177Innal lazᴉᴉnasy tarawul kufra bil ᴉᴉmāni lai yadurrul lāha syai’anw wa lahum azābun alᴉᴉm178Wa lā yahsabannal lazᴉᴉna kafarũ annamā numlᴉᴉ lahum khairulli anfusihim; innamā numlᴉᴉ lahum liyazdādũ ismā wa lahum azābum muhᴉᴉn179Mā kānal lāhu liyazaral mu’minᴉᴉna alā mã antum alaihi hattā yamᴉᴉzal khabᴉᴉsa minat taiyib; wa mā kānal lāhu liyutli’akum alal ghaibi wa lākinnal lāha yajtabᴉᴉ mir rusulihᴉᴉ mai yasyã’; fa āminū billāhi wa Rusulih; wa in tu minū wa tattaqū falakum ajrun azᴉᴉm180Wa lā yahsabannal lazᴉᴉna yabkhalūna bimā ātāhumul lāhu min fadilhᴉᴉ huwa khairal lahum bal huwa syarrul lahum sayutaw waqūna mā bakhilū bihᴉᴉ Yawmal Qiyāmah; wa lillāhi mᴉᴉrāsus samāwāti wal ard; wallāhu bimā ta’malūna Khabᴉᴉr181Laqad sami’al lāhu qawlal lazᴉᴉna qālũ innal lāha faqᴉᴉrunw wa nahnu aghniyã’; sanaktubu mā qālū wa qatlahumul Ambiyā’a bighairi haqqinw wa naqūlu zūqū azābal Harᴉᴉq182Zālika bimā qaddamat aidᴉᴉkum wa annal lāha laisa bizallāmil lil’abᴉᴉd183Allazᴉᴉna qālũ innal lāha ahida ilainã allā nu’mina liRasūlin hatta ya’tiyanā biqurbānin ta kuluhun nār; qul qad jã’akum Rusulum min qablᴉᴉ bilbaiyināti wa billazᴉᴉ qultum falima qataltumūhum in kuntum sādiqᴉᴉn184Fa in kaz zabūka faqad kuz ziba Rusulum min qablika jã’ū bilbaiyināti waz Zuburi wal Kitābil Munᴉᴉr185Kullu nafsin zã’iqatul mawt; wa innamā tuwaffawna ujūrakum Yawmal Qiyāmati faman zuhziha anin Nāri wa udkhilal Jannata faqad fāz; wa mal hayātud dunyã illā matā’ul ghurūr186Latublawunna fĩ amwālikum wa anfusikum wa latasma’unna minal lazᴉᴉna ūtul Kitāba min qablikum wa minal lazᴉᴉna asyrakũ azan kasᴉᴉrā; wa in tasbirū wa tattaqū fa inna zālika min azmil umūr187Wa iz akhazal lāhu mᴉᴉsāqal lazᴉᴉna ūtul Kitāba latubaiyinunnahū linnāsi wa lā taktumūna hū fanabazūhu warã’a zuhūrihim wasytaraw bihᴉᴉ samanan qalᴉᴉlan fabi’sa mā yasytarūn188Lā tahsabannal lazᴉᴉna yafrahūna bimã ataw wa yuhibbona ai yuhmadū bimā lam yaf’alū falā tahsabunnahum bimafāzatim minal azābi wa lahum azābun alᴉᴉm189Wa lillāhi mulkus samāwāti wal ard; wallāhu alā kulli syai’in Qadᴉᴉr190Inna fᴉᴉ khalqis samāwāti wal ardi wakhtilāfil laili wannahāri la Āyātil liulil albāb191Allazᴉᴉna yazkurūnal lāha qiyāmanw-wa qu’ūdanw-wa alā juno obihim wa yatafakkarūna fᴉᴉ khalqis samāwāti wal ardi Rabbanā mā khalaqta hāza bātilan Subhānaka faqinā azāban Nār192Rabbanã innaka man tudkhilin Nāra faqad akhzai tahū wa mā lizzālimᴉᴉna min ansār193Rabbanã innanā sami’nā munādiyai yunādᴉᴉ lil ᴉᴉmāni an āminū bi Rabbikum fa āmannā; Rabbanā faghfir lanā zunūbanā wa kaffir annā saiyi ātina wa tawaffanā ma’al abrār194Rabbanā wa ātinā mā wa’attanā alā Rusulika wa lā tukhzinā Yawmal Qiyāmah; innaka lā tukhliful mᴉᴉ’ād195Fastajāba lahum Rabbuhum annᴉᴉ lã Udᴉᴉ’u amala āmilim minkum min zakarin aw unsā ba’dukum min ba’din fal lazᴉᴉna hājarū wa ukhrijū min diyārihim wa ūzū fᴉᴉ sabᴉᴉlᴉᴉ wa qātalū wa qutilū la ukaffiranna anhum saiyi ātihim wa la udkhilanna hum Jannnatin tajrᴉᴉ min tahtihal anhāru sawābam min indil lāh; wallāhu indahū husnus sawāb196Lā yaghurrannaka taqal lubul lazᴉᴉna kafarū fil bilād197Matā’un qalᴉᴉlun summa ma’wāhum Jahannam; wa bi’sal mihād198Lākinil lazᴉᴉnat taqaw Rabbahum lahum Jannnātun tajrᴉᴉ min tahtihal anhāru khālidᴉᴉna fᴉᴉhā nuzulammin indil lāh; wa mā indal lāhi khairul lil abrār199Wa inna min Ahlil Kitābi lamai yu’minu billāhi wa mã unzila ilaikum wa mã unzila ilaihim khāsyi ᴉᴉna lillāhi lā yasytarūna bi Āyātil lāhi samanan qalᴉᴉlā; ulã’ika lahum ajruhum inda Rabbihim; innal lāha sarᴉᴉ’ul hisāb200Yã aiyuhal lazᴉᴉna āmanus birū wa sābirū wa rābitū wattaqul lāha la’allakum tuflihūnBismillāhir Rahmānir Rahᴉᴉm 1Yã aiyuhan nāsut taqū Rabbakumul lazᴉᴉ khalaqakum min nafsinw wāhidatinw wa khalaqa minhā zawjahā wa bas sa minhumā rijālan kasᴉᴉranw wa nisã’ā; wattaqul lāhallazᴉᴉ tasã alūna bihᴉᴉ wal arhām; innal lāha kāna alaikum Raqᴉᴉba2Wa ātul yatāmã amwālahum wa lā tatabad dalul khabᴉᴉsa bittaiyibi wa lā ta’kulũ amwālahum ilã amwālikum; innahū kāna hūban kabᴉᴉrā3Wa in khiftum allā tuqsitū fil yatāmā fankihū mā tāba lakum minan nisã’i masnā wa sulāsa wa rubā’a fa’in khiftum allā ta’dilū fawāhidatan aw mā malakat aimānukum; zālika adnã allā ta’ūlū4Wa ātun nisã’a sadu qātihinna nihlah; fa in tibna lakum an syai’im minhu nafsan fakulūhu hanᴉᴉ’am marĩ’ā5Wa lā tu’tus sufahã’a amwālakumul latᴉᴉ ja’alal lāhu lakum qiyāmanw-warzuqūhum fᴉᴉhā waksūhum wa qūlū lahum qawlam ma’rūfā6Wabtalul yatāmā hattã izā balaghun nikāha fa in ānastum minhum rusydan fad fa’ũ ilaihim amwālahum wa lā ta’ kulūhã isrāfanw wa bidāran ai yakbarū; wa man kāna ghaniyyan falyasta’ fif wa man kāna faqᴉᴉran fal ya’ kul bilma’rūf; fa izā dafa’tum ilaihim amwālahum fa asy-hidū alaihim; wa kafā billāhi Hasᴉᴉba7Lirrijāli nasᴉᴉbum mimmā tarakal wālidāni wal aqrabūna wa lin nisã’i nasᴉᴉbum mimmā tarakal wālidāni wal aqrabūna mimmā qalla minhu aw kasur; nasᴉᴉbam mafrūdā8Wa izā hadaral qismata ulul qurbā walyatāmā walmasākᴉᴉnu farzuqūhum minhu wa qūlū lahum qawlam ma’rūfā9Walyakhsyal lazᴉᴉna law tarakū min khalfihim zurriyyatan di’āfan khāfū alaihim falyattaqul lāha walyaqūlū qawlan sadᴉᴉdā10Innal lazᴉᴉna ya’kulūna amwālal yatāmā zulman innamā ya’kulūna fᴉᴉ butūnihim Nāranw-wa sayaslawna sa’ᴉᴉrā11Yūsᴉᴉkumul lāhu fĩ awlādikum liz zakari mislu hazzil unsayayn; fa in kunna nisã’an fawqas nataini falahunna sulusā mā taraka wa in kānat wāhidatan falahan nisf; wa li abawaihi likulli wāhidim minhumas sudusu mimmma taraka in kāna lahū walad; fa il lam yakul lahū waladunw wa warisahũ abawāhu fali ummihis sulus; fa in kāna lahū ikhwatun fali ummihis sudus; mim ba’di wasiyyatiny yūsᴉᴉ bihã aw dayn; ābã’ukum wa abnã’ukum lā tadrūna aiyuhum aqrabu lakum naf’ā; farᴉᴉdatam minallāh; innal lāha kāna Alᴉᴉman Hakᴉᴉmā12Wa lakum nisfu mā taraka azwājukum il lam yakul lahunna walad; fa in kāna lahunna waladun falakumur rub’u mimmā tarakna mim ba’di wasiyyatiny yūsᴉᴉna bihã aw dayn; wa lahunnar rubu’u mimmā taraktum il lam yakul lakum walad; fa in kāna lakum waladun falahunnas sumunu mimmā taraktum; mim ba’di wasiyyatin tūsūna bihã aw dayn; wa in kāna rajuluny yūrasu kalālatan awim ra atunw wa lahũ akhun aw ukhtun falikulli wāhidim minhumas sudus; fa in kānũ aksara min zālika fahum syurakã’u fissulus; mim ba’di wasiyyatiny yūsā bihã aw dainin ghaira mudãrr; wasiyyatam minal lāh; wallāhu Alᴉᴉmun Halᴉᴉm13Tilka hudūdul lāh; wa mai yuti’il lāha wa Rasūlahū yudkhilhu Jannātin tajrᴉᴉ min tahtihal anhāru khālidᴉᴉna fᴉᴉhā; wa zālikal fawzul azᴉᴉm14Wa mai ya’sil lāha wa Rasūlahū wa yata’adda hudūdahū yudkhilhu Nāran khālidan fᴉᴉhā wa lahū azābum muhᴉᴉn15Wallātᴉᴉ ya’tᴉᴉnal fāhisyata min nisã’ikum fastasy-hidū alaihinna arba’atam minkum fa in syahidū fa amsikūhunna fil buyūti hatta yatawaffā hunnal mawtu aw yaj’alal lāhu lahunna sabᴉᴉlā16Wallazāni ya’tiyānihā minkum fa āzūhumā fa in tābā wa aslahā fa a’ridū anhumã; innal lāha kāna Tawwābar Rahᴉᴉma17Innamat tawbatu alallāhi lillazᴉᴉna ya’malūnas sũ’a bijahālatin summa yatūbūna min qarᴉᴉbin fa ulā’ika yatūbul lāhu alaihim; wa kānal lāhu Alᴉᴉman Hakᴉᴉmā18Wa laisatit tawbatu lillazᴉᴉna ya’malūnas saiyiāti hattã izā hadara ahadahumul mawtu qāla innᴉᴉ tubtul āna wa lallazᴉᴉna yamūtūna wa hum kuffār; ulã’ika a’tadnā lahum azāban alᴉᴉmā19Yã aiyuhal lazᴉᴉna āmanū lā yahillu lakum an tarisun nisã’a karhan wa lā ta’dulūhunna litazhabū biba’di mã ātaitumūhunna illã ai ya’tᴉᴉna bifāhisyatim mubaiyinah; wa āsyirū hunna bilma’rūf; fa in karihtumūhunna fa’asã an takrahū syai’anw wa yaj’alal lāhu fᴉᴉhi khairan kasᴉᴉrā20Wa in arattumustib dāla zawjim makāna zawjin wa ātaitum ihdāhunna qintāran falā ta’khuzū minhu syai’ā; ata’khuzūnahū buhtānnanw wa ismam mubᴉᴉnā21Wa kaifa ta’khuzūnahū wa qad afdā ba’dukum ilā ba’dinw wa akhazna minkum mᴉᴉsāqan ghalᴉᴉzā22Wa lā tankihū mā nakaha ābã’ukum minan nisã’i illā mā qad salaf; innahū kāna fāhisyatanw wa maqtanw wa sã’a sabᴉᴉlā23Hurrimat alaikum umma hātukum wa banātukum wa akhawātukum wa ammātukum wa khālātukum wa banātul akhi wa banātul ukhti wa ummahātu kumul lātĩ arda’ nakum wa akhawātukum minarradā’ati wa ummahātu nisã’ikum wa rabã’i bukumul lātᴉᴉ fᴉᴉ hujūrikum min nisã’ikumul lātᴉᴉ dakhaltum bihinna Fa il lam takūnū dakhaltum bihinna falā junāha alaikum wa halã’ilu abnã’ikumul lazᴉᴉna min aslābikum wa an tajma’ū bainal ukhtaini illā mā qad salaf; innallāha kāna Ghafūrar Rahᴉᴉma
o4hBVg. 1bz20ymaos.pages.dev/741bz20ymaos.pages.dev/51bz20ymaos.pages.dev/3201bz20ymaos.pages.dev/3611bz20ymaos.pages.dev/1491bz20ymaos.pages.dev/3111bz20ymaos.pages.dev/1481bz20ymaos.pages.dev/291bz20ymaos.pages.dev/28
juz 2 dan latinnya